Thursday, August 18, 2016

Upaya Menyeimbangkan Hard Competency dan Soft Competency

Bengkulu, Humas KPKNL Bengkulu -  Senin Pagi ,1 Agustus 2016 , aula kantor Pelayanan Kekayan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu sudah dipenuhi para pegawai yang tampak bersemangat mengikuti  In House Training  (IHT) peningkatan soft competency pegawai yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) bekerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Badan Pedidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK).
DJKN diharapkan dapat menjadi revenue center Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).  Hal ini perlu didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang paripurna.
Dalam sambutannya Kepala KPKNL Bengkulu Tredi Hadiansyah menyampaikan bahwa KPKNL Bengkulu sebagai unit vertikal DJKN terdepan dalam melakukan pelayanan sesuai tugas dan fungsi yang diembannya memerlukan sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki hard competency tapi juga soft competency.
Pegawai KPKNL Bengkulu yang berjumlah 27 orang sudah dibekali dengan hard competency yang optimal diantaranya dengan mengikutsertakan dalam berbagai diklat, shortcourse, dan sebagainya.  Namun hard competency ini perlu diimbangi dengan soft competency bagaimana pegawai berperilaku dalam bekerja dan melayani stakeholders.  
Pengisi materi IHT  kali ini adalah Yohanes Supriyanto yang sudah tidak asing lagi bagi para pegawai yang pernah menimba ilmu di Balai Diklat Kepemimipinan Magelang.  Dengan gayanya yang khas Widyaiswara ini mampu menghidupkan suasana sehingga para peserta sangat antusias dalam mengikutinya. 
Dalam presentasinya pria yang pernah bekerja di DJKN tersebut menekankan bahwa untuk menjadi pegawai tangguh yang mampu mengikuti perkembangan jaman harus memiliki 5 (lima) pilar  yaitu integritas, komunikasi, teamwork , etos kerja dan motivasi.  Presentasi  ini diselingi dengan beberapa game  yang mencerminkan contoh permasalahan dan solusinya  yang memerlukan peran lima pilar tersebut. 
Adanya reward dan punishment  membuat para peserta yang terbagi dalam empat kelompok  tersebut  berpacu  menjadi  yang terbaik.   Di akhir acara, dengan kemampuan hypnotherapy nya Yohanes  mengajak para peserta untuk rileks sejenak dan menyalurkan sugesti positif guna memberi  semangat baru dalam bekerja.
Pada pukul 16.00 WIB acara ditutup oleh Kepala KPKNL Bengkulu. “IHT ini adalah materi berharga  yang tidak setiap saat bisa didapatkan oleh karena itu para pegawai diharapkan memahami dan mengaplikasikannya dalam bekerja sehingga KPKNL Bengkulu tetap dipercaya oleh stakeholders dalam menjalankan tugas dan fungsinya” , demikian pesan Tredi pada penutupan acara. (Berita : Tsabit Turmudzi , Foto : Dany Y )
=======================================================================================

 Fhoto - fhoto terkait berita :