Tangerang Selatan – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
Bengkulu mengirimkan pegawainya mengikuti pendidikan dan latihan
(diklat) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kepala KPKNL Bengkulu
Tredi Hadiansyah mengatakan penting bagi pegawai untuk mengikuti
perkembangan teknologi informasi menuju revenue center.
Untuk
itu pihaknya kembali mengirimkan pegawai mengikuti diklat yang
diselenggarakan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) bekerjasama
dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian
Keuangan ini. KPKNL Bengkulu telah memiliki 3 Supervisor TIK.
Membuka Diklat TIK, Kepala Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan
Keuangan (KNPK) Lalu Hendry Yujana dalam sambutannya mengatakan untuk
membangun bidang TIK, DJKN dihadapkan pada sejumlah tantangan salah
satunya sumber daya manusia, baik dari jumlah, kompetensi, maupun
komitmen. Lalu berharap dengan adanya diklat Supervisor TIK Pemula ini
dapat menjadi salah satu solusi menjawab tantangan DJKN menjadi revenue center,
selain itu juga menciptakan data aset negara atau Barang Milik Negara
(BMN) yang kredibel. DTSS Supervisor TIK Pemula merupakan program capacity bulding bagi seluruh sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Selain membuka diklat, Lalu juga memberikan ceramah diantaranya
menyampaikan arahan Menteri Kuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN).
“Masih banyak BMN (Barang Milik Negara-red) yang menganggur, under utilize,
serta pemakaiannya yang tidak efeketif dan tidak efisien”, ungkap Lalu.
Pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris DJKN tersebut juga
menambahan arahan Menteri Keuangan terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) dan DJKN harus mampu menjadi Revenue Center.
“Saat ini DJKN terus membangun transformasi dari paradigma tradisional sebagai aset administrator menjadi paradigma revenue center sebagai asset manager atau enterpreunership,” terang Lalu.
Salah satu dari bentuk enterpreunership tersebut adalah Information Technology (IT) Based yang meliputi IT innovation (e-Business dan e-Commerce) dan komunikasi.
Kepala Subdirektorat Pengolahan Data dan Layanan Operasional (PDLO)
Kantor Pusat DJKN Sunu Subroto memberikan ceramah terkait peranan
Supervisor TIK DJKN. Sunu memaparkan diantaranya pendayagunaan PIC dan
supervisor TIK, serta pola koordinasi yang terus dibangun. Sunu
mengharapkan adanya sinergi antara PIC TIK di Pusat, supervisor TIK
Kantor Wilayah DJKN, dan supervisor TIK KPKNL.
Diklat ini diikuti 25 peserta dari beberapa KPKNL di Indonesia dengan
materi diajarkan antara lain Sistem Informasi Manajemen, pengetahuan
perangkat keras dan perangkat lunak, pengelolaan jaringan tingkat dasar,
dan dasar-dasar sistem operasi. Disertai ujian di masing-masing materi
tersebut. Diklat dijadwalkan berlangsung selama 10 hari dari tanggal 20
Februari s.d. 3 Maret 2017 ini (Budi Prasetyo/Tsabit Turmudzi/DJKN)