Bengkulu – Jumat pagi merupakan saat yang ditunggu oleh pegawai Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu untuk rehat
sejenak dari rutinitas pekerjaan.
Jumat (27/1) pagi ini ada yang berbeda dari sebelumnya, kali ini KPKNL Bengkulu gowes bareng
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN)
Lampung dan Bengkulu Thaufik beserta jajaran pejabat Kanwil DJKN
Lampung dan Bengkulu, bertajuk “Fun Bike KPKNL Bengkulu".
Rute Fun Bike KPKNL Bengkulu kali ini adalah menyusuri pesisir
pantai di bagian barat Provinsi Bengkulu, meliputi kawasan Taman Wisata
Alam Pantai Panjang, pantai Panjang, pantai Tapak Paderi, dan Benteng
Marlborough.
Dalam sambutannya, Thaufik mengatakan bahwa melalui olahraga maka dapat
menghilangkan pembatas antara pimpinan dan bawahan. “Bersepeda
merupakan olahraga yang murah meriah, karena hampir semua pegawai dapat
berpartisipasi”, terang Thaufik.
Kepala KPKNL Bengkulu Tredi Hadiansyah saat membuka acara mengatakan
bahwa kedekatan antara pimpinan dan bawahan haruslah didasari pada
tataran saling menghormati sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,
sehingga mampu mengarah pada sebuah keberhasilan organisasi.
Selain jajaran pejabat Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, istri beserta dua putra dari Thaufik turut serta dalam rombongan Fun Bike KPKNL Bengkulu tersebut. “Ya, istri dan anak-anak sengaja datang dari Palembang karena ingin ikut gowes menjelajah pesisir pantai Bengkulu”, kata Thaufik yang pernah bertugas di Bengkulu beberapa tahun silam.
Berikut wisata alam di Bengkulu yang disinggahi rombongan Fun Bike KPKNL Bengkulu:
Taman Wisata Alam Pantai Panjang, kawasan Taman Wisata
Alam Pantai Panjang merupakan cagar alam dibawah Unit Pelaksana Teknis
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu. Pada kawasan ini
terdapat ekosistem pantai dengan vegetasi flora yang mendominasi hutan
cemara pantai dan juga terdapat ketapang, dan waru laut.
Pantai Panjang, pantai ini dinamakan Pantai Panjang
karena memiliki garis pantai yang sangat panjang mencapai 7 km dan
lebar pantai (garis pasang dan garis surut) sekitar 500 meter. Hal
tersebut dikarenakan di sekitar pantai tidak terdapat karang sehingga
pada saat air laut pasang membuat hamparannya menjangkau sangat jauh ke
dalam pantai.
Selain itu, banyaknya pohon cemara dan pinus yang tumbuh disekitar pantai ini juga merupakan keunikan tersendiri yang mungkin tidak dimiliki oleh pantai-pantai lainnya. Sebab, pada umumnya pepohonan yang tumbuh di sekitar pantai adalah pohon kelapa dan ini malah tidak dijumpai di pantai Panjang.
Pantai Tapak Paderi, konon pantai ini pernah dijadikan
sebuah pusat pelabuhan yang pertama di Bengkulu sekaligus menjadi
satu-satunya penunjang transportasi laut saat pemerintahan Inggris di
Bengkulu. Hal tersebut dapat terlihat dari 100 meter dari pantai ini
terdapat benteng Marlborough.
Bila di luar negeri terdapat spot foto bertema gembok cinta yang
jumlahnya ribuan dan jadi persinggahan turis dari penjuru dunia, di
pantai ini juga terdapat spot foto serupa. Bedanya disini bukanlah
gembok cinta, melainkan sandal bekas dan malah dinamakan sandal jondoh.
Di pantai ini banyak kreasi nelayan setempat yang dapat kita saksikan,
dimana kreasi tersebut berasal dari sampah-sampah yang hanyut di pantai
ini.
Benteng Marlborough, sebuah bangunan pertahanan
kolonial Inggris yang terletak di pesisir pantai Tapak Paderi Bengkulu.
Benteng ini merupakan benteng terbesar yang pernah dibangun Inggris
semasa menjajah di Asia Tenggara. Benteng ini menceritakan hubungan
bangsa Inggris dan bangsa Melayu Bengkulu. ( #Gowes / Budi Prasetyo / Tsabit Turmudzi / DJKN )