Monday, December 19, 2016

Diiringi Hujan, Kpknl Bengkulu Tak Gentar Menilai Mobil Sitaan Pajak

Bengkulu – Meskipun hujan mengguyur Kota Bengkulu dari pagi, Tim Penilai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu sama sekali tidak mengendurkan semangat dalam melaksanakan penilaian barang sitaan berupa kendaraan roda empat di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Arga Makmur, Provinsi Bengkulu, Senin, 28 November 2016. Tim Penilai tersebut diketuai oleh Yudha Novriyan Hidayat, Kepala Seksi Penilaian dengan anggota Yudi Eprianto dan M. Said Sjamsi.

Jenis kendaraan roda empat yang menjadi objek penilaian tersebut merupakan jenis minibus. Penilaian barang sitaan dilaksanakan berdasarkan permohonan penilaian oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama untuk mendapatkan Nilai Wajar sesuai dengan peraturan, yaitu PMK Nomor 113/PMK.06/2016 tentang Penilaian Barang Sitaan Dalam Rangka Penjualan Secara Lelang. Sebagai informasi, dalam ketentuan tersebut yang dimaksud Nilai Wajar adalah estimasi harga yang akan diterima dari penjualan aset atau dibayarkan untuk penyelesaian kewajiban antara pelaku pasar yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar pada tanggal Penilaian.

Apa fungsinya Nilai Wajar? Nilai Wajar tersebut nantinya dijadikan pertimbangan dalam penetapan Nilai Limit saat dilakukan penjualan secara lelang yang juga akan dilaksanakan melalui KPKNL Bengkulu setelah prosedur persyaratan lelang telah dipenuhi. Lelang DJKN yang dapat diakses di www.lelangdjkn.kemenkeu.go.id membantu dalam penerimaan negara, baik penerimaan negara pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

“Survei lapangan ini dilakukan untuk meneliti kondisi fisik objek, yang data awal sebelumnya disampaikan Kepala KPP Pratama Arga Makmur melalui Surat Permohonan Penilaian Nomor S-29161/WPJ.28/KP.09/2016 tanggal 21 November 2016”, papar pria yang akrab dipanggil Yudha.

Survei lapangan tersebut dilakukan dengan cara mencocokkan data awal dengan kondisi objek penilaian dan  mengumpulkan data informasi lain mengenai objek penilaian dengan objek pembanding. Dan hasil survei lapangan tersebut dituangkan dalam Berita Acara Survei Lapangan (BASL). Tim Penilai KPKNL Bengkulu tampak semangat tak gentar oleh hujan, meskipun sesekali menggunakan payung untuk melindungi kamera maupun berkas-berkas verifikasi. “Hujan bukan penghalang, basah hanya salah satu risiko dalam menjalankan tugas”, tutur Said Sjamsi.

Menurut Yudi Eprianto, rintik hujan yang mengiringi seperti menjadi bagian dalam kiprah sepuluh tahun Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dalam pengelolaan kekayaan negara. “Untuk maju dan mewujudkan DJKN jaya dibutuhkan pengorbanan, komitmen, dan kerja cerdas. Bukan asal hujan-hujanan, badan boleh basah namun kamera dan berkas jangan sampai, sesekali kami juga menggunakan payung”, papar pria kelahiran Bengkulu ini.

Sampai Senin sore (28/11), Tim Penilai KPKNL Bengkulu melakukan analisis data dan informasi yang diperoleh dari Pemohon Penilaian KPP Pratama Arga Makmur dan hasil survei lapangan. (Penulis/Foto  : Budi Prasetyo, Editor : Tsabit Turmudzi)
======================================================================================= 
Fhoto - fhoto terkait berita :