Bengkulu – Meskipun hujan mengguyur Kota Bengkulu dari pagi, Tim
Penilai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu
sama sekali tidak mengendurkan semangat dalam melaksanakan penilaian
barang sitaan berupa kendaraan roda empat di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Arga Makmur, Provinsi Bengkulu, Senin, 28 November 2016.
Tim Penilai tersebut diketuai oleh Yudha Novriyan Hidayat, Kepala Seksi
Penilaian dengan anggota Yudi Eprianto dan M. Said Sjamsi.
Jenis kendaraan roda empat yang menjadi objek penilaian tersebut
merupakan jenis minibus. Penilaian barang sitaan dilaksanakan
berdasarkan permohonan penilaian oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama untuk mendapatkan Nilai Wajar sesuai dengan peraturan,
yaitu PMK Nomor 113/PMK.06/2016 tentang Penilaian Barang Sitaan Dalam
Rangka Penjualan Secara Lelang. Sebagai informasi, dalam ketentuan
tersebut yang dimaksud Nilai Wajar adalah estimasi harga yang akan
diterima dari penjualan aset atau dibayarkan untuk penyelesaian
kewajiban antara pelaku pasar yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar pada tanggal Penilaian.
Apa fungsinya Nilai Wajar? Nilai Wajar tersebut nantinya dijadikan
pertimbangan dalam penetapan Nilai Limit saat dilakukan penjualan secara
lelang yang juga akan dilaksanakan melalui KPKNL Bengkulu setelah
prosedur persyaratan lelang telah dipenuhi. Lelang DJKN yang dapat
diakses di www.lelangdjkn.kemenkeu.go.id membantu dalam penerimaan
negara, baik penerimaan negara pajak maupun penerimaan negara bukan
pajak (PNBP).
“Survei lapangan ini dilakukan untuk meneliti kondisi fisik objek, yang
data awal sebelumnya disampaikan Kepala KPP Pratama Arga Makmur melalui
Surat Permohonan Penilaian Nomor S-29161/WPJ.28/KP.09/2016 tanggal 21
November 2016”, papar pria yang akrab dipanggil Yudha.
Survei lapangan tersebut dilakukan dengan cara mencocokkan data awal
dengan kondisi objek penilaian dan mengumpulkan data informasi lain
mengenai objek penilaian dengan objek pembanding. Dan hasil survei
lapangan tersebut dituangkan dalam Berita Acara Survei Lapangan (BASL).
Tim Penilai KPKNL Bengkulu tampak semangat tak gentar oleh hujan,
meskipun sesekali menggunakan payung untuk melindungi kamera maupun
berkas-berkas verifikasi. “Hujan bukan penghalang, basah hanya salah
satu risiko dalam menjalankan tugas”, tutur Said Sjamsi.
Menurut Yudi Eprianto, rintik hujan yang mengiringi seperti menjadi
bagian dalam kiprah sepuluh tahun Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(DJKN) dalam pengelolaan kekayaan negara. “Untuk maju dan mewujudkan
DJKN jaya dibutuhkan pengorbanan, komitmen, dan kerja cerdas. Bukan asal
hujan-hujanan, badan boleh basah namun kamera dan berkas jangan sampai,
sesekali kami juga menggunakan payung”, papar pria kelahiran Bengkulu
ini.
Sampai Senin sore (28/11), Tim Penilai KPKNL Bengkulu melakukan
analisis data dan informasi yang diperoleh dari Pemohon Penilaian KPP
Pratama Arga Makmur dan hasil survei lapangan. (Penulis/Foto : Budi
Prasetyo, Editor : Tsabit Turmudzi)
=======================================================================================
Fhoto - fhoto terkait berita :